Senin, 26 Maret 2012

Orang Terpenting Itu Satu Per Satu DiambilNYA…


” Orang terpenting itu satu per satu diambilNYA… “
Belum reda dada ini dengan adanya kabar kalau sang kakek dalam keadaan memprihatinkan disana, pagi ini saya lewati dengan keyakinan hati kalau beliau baik-baik saja dikampung sana.  beliau memang sudah hampir 3 tahun hidup sendiri setelah ditinggalkan seorang istri, yaitu mbah putriku. bukan karena anak-anaknya yang tidak menginginkan beliau untuk tinggal bersama. melainkan karena beliau sendirilah yang kekeuh untuk memilih tinggal sendiri disana. walau dengan keadaan sakit-sakitan. sekitar hampir 2 bulan yang lalu beliau dibawa kejakarta untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak dari anak-anaknya disini. tapi apa yang terjadi ?? baru sekitar sebulan beliau bersi keras meminta untuk kembali ke kampung halamannya. berkali-kali permintaanya itu ditolak. mulai dari penolakan halus.. sampai penolakan yang mungkin saya rasa agak sedikit menyakiti hati beliau. ya, semua itu dilakukan semata-mata hanya untuk kebaikan dan kesembuhan beliau. hingga akhirnya… kami pun tidak lagi bisa mencegah keinginan beliau untuk memberi izin pulang kekampung halamannya, lebih tepatnya di daerah Brebes jawa tengah. dan 4 hari yang lalu.. beliau akhirnya nekat untuk pulang sendiri tanpa didampingi siapapun. sungguh… dalam hati kecil pun saya merasa tidak tega bahkan agak sedikit marah dengan perizinan anak-anaknya itu. ” seharusnya kalaupun beliau di izinkan untuk pulang mbokyao ada yang nemenin gth.. “ gerutuku dalam hati. tapi apalah daya… saya pun tidak bisa bertindak apa-apa selain menyimpan beribu-ribu do’a untuk kebaikannya. dan saya pun harus mengerti keadaan anak-anaknya yang memang lagi dalam keadaan mengurus pekerjaan masing-masing. begitu juga saya.. :(

Kembali ke keadaan pagi ini,
ya, mungkin kabar duka ini sama sekali tidak ada difikiran saya. pagi-pagi seperti biasanya.. di sela-sela aktifitas saya, saya menyempatkan untuk membuka Facebook. di beranda terlihat akun seorang teman dari daerah tempat saya lahir. lebih tepatnya yaitu tetangga.. terlihat disana ia mengupdate statusnya ” Innalillahi.. gak jadi mingguan deh gara-gara ada tetanggaku yang meninggal ” . sempat saya ingin koment status dari teman saya itu. tapi.. keinginan itu lantas tak saya hiraukan. akh.. mungkin tetangganya yang sudah tua #pikirku. lalu saya pun kembali mengabaikan hal itu dan kembali melakukan aktifitas rutin saya.
setelah beberapa jam saya melakukan rutinitas pekerjaan saya, telfon berdering tanda panggilan masuk dari Bapak.  tanpa basa-basi beliau langsung mengbordir saya dengan pertanyaan-pertanyaannya. ” kamu diaman ?? katanya mau pulang semalem, kok telfon gak diangkat ? ” ” Mii ga jadi pulang.. mungkin insya ALLAH nanti malem baru mau pulang ” ” owh yaudah.. tadi pagi kyai yudi baru aja dimakamkan “ Jleb! lidah seakan kelu dan tanpa terasa tetesan bening air mata mulai membanjiri pipi, sesenggukan (bahasa jawa) dalam isak tangis pun pecah. Innalillahi… seakan duka menyelimuti keluarga kami. satu per satu keluarga besar Shalim berkurang. dari tahun ke tahun orang-orang terpenting dalam keluarga itu  diambilNYA.
DALAM KENANGAN kel. SHALIM (Alm) :
  • Ibu SAHUMI binti SHALIM (Alm) => 2009
  • Bpk M. NUROHMAN S.H bin SHALIM (Alm) => 2010
  • Bpk M. WAHYUDI S.Pd bin SHALIM (Alm) => 2012

Tidak ada komentar: