Rabu, 12 Desember 2012

Mahar ku untuk mu..

<iframe width="560" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/D93L4saJ2AM" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>


 Udah lama gak ngebloging rasanya hampa :D
dan ngomongin soal nasyid itu.. hhmmm serasa membawa kembali ingatan ku dimasa silam. dimasa-masa saat aku merasa sendiri dan memang benar-benar sendiri hanya bertemankan Rabb ku. ya! Rabb ku saja dan itu kurasa sudah cukup dan amat cukup untuk mengisi hari-hari dikehidupanku. tapi bukan manusia jika hatinya tidak ada perasaan cinta. dan perasaan cinta itu memang fitrah dari yang Esa. dan aku... aku pun sama sekali tidak menyangkal akan datangnya fitrahku sebagai insan yang mempunya rasa CINTA. dan mengingkan seorang pendamping yang juga Sholeh. sebagai Imam keluarga yang mampu membimbing keluarganya kelak. ya, aku mengidamkan seoang pendamping seperti itu. bukan Paras rupawan.. karena itu hanya bonus, bukan kehidupan mewah.. karena itu juga bonus.semuanya akan ada jika apa yang kita punya kita rasai cukup. Insya ALLAH..


Rabu, 24 Oktober 2012

Mawarku..

Seperti kelam dada ini memandang..
bukan ragu melainkan ketakutan yang mengikuti. 
aku pun hanya bisa memandang nanar dalam nestapa diri
seakan larut dalam alunan nada sumbang yang ku ukir sendiri.
Mawarku.. jika merahmu menjadikanku kuat sekuat baja
izinkan aku memetik dan menghisap habis merahmu itu
dan jika harummu membangkitkan segenap asa yang memudar
izinkan aku memetik dan merangkul sebisaku tetap merangkulmu.
agar ku tak lagi lunglai dalam langkah
agar ku tak lagi merana dalam diri. 

Minggu, 08 Juli 2012

Ingin lebih jujur dalam menulis

Kadang tak semuanya bisa tertulis indah melalui teks, bukan karena tidak layak.. atau karena memang tak pantas untuk diungkap. melainkan hanya karena aku sendiri yang merasa bahwa tidak semua yang ada di hati bisa tercurah begitu saja, menjadi sederetan teks menjelma bagai alur yang mempunyai ruh dan makna tersendiri.
tapi ini aku.. yang mungkin sebagian orang beranggapan akulah si misterius. sosok yang tidak mudah untuk menjadi si pembicara tentang apa yang dirasakannya.apa lagi tentang kesakitan dan berbagai luka yang menyeruak. aku.. lebih baik diam, memendam, lalu.. aku pun sebisa mungkin memulihkan diriku sendiri walau kenyataannya kadang serasa tidak sanggup. tapi inilah aku.. ya! ini aku. dengan segala kekurangan yang mereka anggap sebagai suatu keunikan mungkin :-) aku pun tak tau. bahkan untuk sekedar curhat atau berbagi di media jejaring sosial pun aku merasa harus berpikir berulang-ulang kali. bukan karena aku malu dengan keadaan ku, tapi aku hanya tidak ingin mereka melihatku lemah dan menganggap ku sangat tersakiti dengan kehidupan yang ku jalani.