Sabtu, 23 April 2011

Dari mana kita hidup dan untuk siapa kita hidup

Kadang penilaian orang itu bertentangan dengan penilaian kita (anda sendiri), yang sering kita menganggap kalau penilaian kitalah yang paling benar di antara mereka semuanya. namun... jika kita sedikit mengulas (membahas) tentang kehidupan kita, jalan hidup kita, serta dari mana kita hidup dan untuk siapa kita hidup di dunia ini. jawabannya pun sangat beraneka ragam. ya, kita bisa ada dan hidup di dunia ini pasti ada yang menciptakannya bukan ? masa iya kita bisa bernafas dan adanya dunia ini tanpa ada sang pencipta ?? (tidak mungkin).
namun... yang menjadi pertanyaan adalah untuk siapa kita hidup dan menjalani kehidupan di dunia ini ?? apakah untuk diri kita sendiri atau untuk tuhan (Allah) yang menciptakan dunia berserta isinya ini ?. coba deh kita (kalian) sejenak bertanya kepada hati kecil kita masing-masing. adakah jawaban atas sebuah pertanyaan simple namun sulit untuk terjawab ini ??  mari kita sejenak renungkan dari makna di atas.
" jika kita memejamkan mata di saat sujud menghadapNya apa yang terbayang di pelupuk mata kita ? apa yang terlintas di mata hati kita ? Dosakah ?? Matikah ?? atau.. Duniawi ?? semua itu anda (kita) sendiri yang menjawabnya. dan saya yakin sebagian dari kita banyak yang berargumentasi kalau hidup kita hanyalah untuk Allah SWT. apa iya betul demikian ?? sedagkan di setiap hari kita bernafas dari nafasNya, melihat dari mataNya, berjalan dari kakiNya, bicara dari mulutNya, dan menyentuh dari tanganNya, serta merasa dari hatiNya. apa di setiap hari itu kita selalu mengingatNya ? selalu menyebut asmaNya ? selalu mengikutsertakan Dia kesetiap langkah yang kita tuju ? sedangkan di setiap hari, jam atau detik kita di sibukkan dengan berbagai aktifitas kita untuk keperluan duniawi. coba anda (kita) renungkan dari apa yang sudah kita jabarkan diatas." (Renungkan)
Lantas jika kita sudah menyimpulkan jawaban kita itu apa pantas kita masih berargumentasi kalau hidup kita ini sepenuhnya hanya untuk Allah SWT sebagai pencipta alam serta isinya ini ?? hiihihii... ^_^
jadi biar kita semua bisa bisa mendapatkan gelar "SUKSES DUNIA dan AKHIRAT" maka keduanya juga harus balance (imbang).


"jika dalam urusan akhirat, berfikirlah seakan-akan kita mati esok, jika dalam urusan dunia, berfikirlah seperti kita akan hidup selamanya"

Writing : Owmy Syariffudin 

Tidak ada komentar: