Mbah.. sesayang itukah engkau terhadapku ? hingga disaat aku merasakan gelisahnya karena merindumu pun engkau selalu hadir.apa engkaupun selalu begitu disaat anak-anak dan cucu-cucumu merindukanmu ?? menjumpainya walau hanya lewat mimpi. yang seakan sungguh amat sangat mengobati sisi kerinduanku karena wajahmu terlihat jelas. dan masih sangat jelas pula benak ini jika mengingat saat terakhir tatapanmu menatapku tajam. seakan ada sesuatu yang engkau sembunyikan saat itu. disaat aku untuk terakhir kalinya menyuapimu air setelah tersadar dari masa sakaratul mautmu yang panjang itu. yang mungkin amat sangat menyakitimu. tatapan nanarmu itu masih sangat terlihat jelas jika ku dengan sengaja memejamkan mata hanya untuk mengenangmu.
Mbah.. maafkan aku yang selama hidupmu pernah tidak sengaja menyakiti hatimu.maafkan aku.. maafkan atas semua tindak dan lakuku yang tidak engkau sukai. maafkan aku.. -_-
dan jika suatu saat kita dipertemukan kembali entah dialam SANA ataupun hanya dalam mimpi.. ingin rasanya aku memelukmu erat. menyeka air mata yang sempat engkau teteskan dalam mimpiku itu. kembali mencuci kakimu dan mencium telapak tanganmu sembari berucap MAAFKAN AKU...
