Sabtu, 05 Maret 2011

::: Ku rindu tingkah konyolnya :::

sesaat saya mencoba diam, menjauh karena memang ia jauh. berbagai kegiatan sudah saya coba hanya untuk menghibur diri. terasa senyap jika tak ada celotehannya.celotehan yang mungkin sebagian orang ada yang menganggap itu adalah hal konyol.. tingkahnya yang kadang bikin saya merasa heran sendiri. tidak bisa di tebak kapan ia bisa melakukan hal-hal yang menurut saya itu tidak mungkin di lakukan. walaupun kadang tingkah konyolnya itu sering bikin saya sedikit kesel. tapi tidak bisa di pungkiri.. ku rindu tingkah konyolnya itu. dari dia saya bisa tertawa.. dari dia saya bisa tersenyum. bahkan dari dia saya bisa merasa kebahagiaan yang benar-benar bahagia. lelakiku... kurindu tingkah konyolmu itu disini. disampingku..

::: Belajar dari kesendirian :::

malam ini... malam dimana kebanyakan orang memaknai dengan sebutan "malam minggu". tak jarang banyak yang bilang kalau malam ini adalah malam yang di tunggu-tunggu bagi si pecinta. namun berbeda dengan kita.. tidak harus malam minggu saja kita bisa memaknai hari kasih sayang itu. hari-hari yang lainnnya juga sama saja kan ?? seperti apa yang di bilang lelakiku beberapa jam yang lalu. "sabar ya sayang... malam ini kita ga bisa ketemu, tapi kan kita bisa kapan saja ketemu. asal ada waktu dan kesempatan.. " hhmm... dan saya hanya bisa tersenyum kecil membaca chatnya itu. beberapa saat kita bercengkrama di dunia maya akhirnya... dia Off tanpa meninggalkan pesan satupun. berulang kali saya coba menelfon lewat telfon genggamnya. tapi... tepat seperti yang saya kira. tak ada jawaban dari panggilan itu. berbagai cara saya coba lewati sendiri. untuk sedikit menghilangkan kejenuhan karena memang saya tidak tau apa yang harus saya lakukan di tempat kerja saya ini. duduk berdiam diri ?? nonton ?? membaca ?? atau... sekedar chat dengan teman-teman di facebook. semua itu coba saya lakukan. tapi tetap saja merasa ada yang kurang. masih tetap seperti kata hati saya.. kalau saya merasa " sendiri tanpa dia " tapi saya malu jika saya harus mengungkapkan semua itu langsung kepada lelakiku.
lelakiku... sejauh mana kamu melangkah.. saya akan tetap disini,  disini seperti saat ini. seperti apa yang sering kamu ucap.. " bertahanlah.. bersabarlah.. jika kita masih ingin bersama ". kata-kata itu sedikit menghibur dari kebosanan karena kesendirian ini. sedikit memberi nafas dari terengahnya karena langkah yang tak menentu.
di kesendirian ini saya akan coba belajar dimana saya harus lebih bersabar.. sabar dan lebih sabar lagi. dan semua itu hanya untuk KITA.