Kamis, 04 November 2010

::: Hidup seakan sendirian :::

sedari tadi aku diam diam dan diam... ga tau harus berbuat apa. bingung juga mau berbuat apa... seakan-akan semua yang aku lakukan ga ada artinya di mata dya. aku tau aku ini bukan siapa-siapa kamu. aku hanya wanita yang singgah di hidupmu entah sampai kapan. aku ga berhak ngelarang bahkan mungkin sikap perhatian yang aku tunjukan ke dya cuma bikin dya ngrasa ga nyaman. aku cuma ingin ngelakuin yang terbaik buat ornag yang aku sayang... tapi mungin cara ku untuk membahagiakannya salah. jujur... aku ngerasa kalau aku ini hidup sendiri, walaupun ada kamu disana. sakit banget jkalau inget ucapanmu tadi sore... kamu bilang aku " LEBAY " aku ga tau apa yang kamu maksud. tapi semua itu udah bikin aku nyadar kalau aku ini memang sudah terlalu mencampuri kehidupanmu. walaupun dimataku semua itu wajar...tapi entahlah. aku coba terima semua apa yang kamu katakan. aku diam bukan berarti aku ga tau apa-apa. aku hanya mencoba sedikit mencerna dari ucapan yang kamu bilang itu ke aku. aku rindu, aku kangen ma semuanya... telfon.smz'n. tapi aku coba tahan semuanya. seberapa tahankah aku ini berada di posisi seperti ini. aku ga mau di salahkan lagi ma kamu.aku ga mau... terserah kamu mau bilang apa lagi ke aku. aku akan coba terima semuanya.

::: Ramadhan Sore Itu :::

Sore  itu  langit  sedang  berawan  dan  sang  surya  pun  menyembunyikan  wajahnya  yang  bulat  diantara  awan-awan  yang  berserakan  diangkasa.  Tampaknya  hari  itu  dia  tidak  rela  untuk  meninggalkan  hari  yang  begitu  damai  dan  bersahaja.  Angin  bertiup  lembut  kearah  barat  seolah  sedang  menunjukkan  jalan  pulang  pada  mentari  untuk  segera  menyelesaikan  tugasnya.
Hari  itu  adalah  hari  ketiga  puluh  puasa  ramadhan.  Seperti  biasa  pada  hari  itu  para  penghuni  didaerah  tempat  tinggalku  sudah  menyiapkan  segala  sesuatunya  untuk  melaksanakan  berbuka  puasa  yang  terakhir  di  tahun  ini  dan  bersiap-siap  menjelang  hari  raya  idhul  fitri  yang  begitu  dinanti-nantikan.
Tetapi  lain  halnya  dengan  Pak  Saman.  Disaat  orang-orang  sedang  Menyibukkan    diri  dengan  urusannya  masing-masing,  beliau  tampak  khusyuk  berdzikir  diatas  sajadah  merah  yang  menghampar  diatas  lantai  ruangan  berukuran  4  x  4  m  didalam  rumahnya.  Teringat  olehnya  hari-hari  dimana  dia  merasakan  sebuah  karunia  yang  oleh  kebanyakan  orang  dijadikan  hal  yang  sangat  menakutkan,  yaitu  puasa  dan  menahan  lapar,  tetapi  buat  dirinya  itu  hanyalah  salah  satu  dari  rukun  islam  yang  harus  dilakukan  dengan  sabar  dan  hati  yang  tulus.
Pernah  suatu  malam  aku  dan  2  orang  temanku  bersilahturahmi  kerumah  beliau.  Seperti  biasa  dengan  ditemani  kopi  hangat  dan  rokok  dji  sam  soe  kami  ngobrol  ,  membahas  tentang  hal-hal  yang  sudah  kami  alami  sehari-hari  . 
“Sangat  disayangkan  yach…budaya  umat  ini.  Bukankah  dimimbar-mimbar  sering  diungkapkan  kalau  berpuasa  itu  menahan  hawa  nafsu,  dimana  kita  harus  mengendalikan  diri  kita  untuk  tidak  makan,  minum  dan  melakukan  hal-hal  yang  dapat  membatalkan  puasa  kita.  Tetapi  mengapa  disaat  waktu  berbuka  puasa  tiba,  semuanya  dengan  penuh  gairah  menyiapkan  makanan,  minuman,  kolak,  sirup  dan  lain-lainnya  untuk  disantap  begitu  adzan  maghrib  berkumandang.  Padahal  semua  itu  khan  belum  tentu  bisa  masuk  ke  perut  kita.  Dan  kalau  sudah  begini…dimana  makna  dari  menahan  hawa  nafsu,  kalau  begitu  berbuka  kita  mengikuti  nafsu  yang  begitu  besar.”
            Aku  dan  2  orang  temanku  mendengarkan  dengan  seksama  semua  yang  diucapkan  Pak  Saman.  Kata-katanya  begitu  mengena  kedalam  hatiku  dan  pikiranku.  Selama  ini  memang  ketika  berbuka  puasa  aku  selalu  menyiapkan  makan  besar  seolah-olah  aku  sedang  membalas  dendam  pada  makanan  setelah  seharian  tidak  makan  dan  minum  sedikitpun.  Tak  jarang  juga  kalau  setelah  itu  perutku  akan  terasa  sakit  sekali  sampai  tidak  bisa  bergerak  karena  kekenyangan.  Dan  yang  pasti  waktu  maghrib  pun  akan  berlalu  sebelum  aku  menunaikannya.  Aku  jadi  sedih,  ternyata  aku  belum  berhasil  untuk  menahan  hawa  nafsu  yang  selama  ini  diajarkan  di  mutiara-mutiara  ramadhan  setiap  harinya.
            Dalam  hati  aku  berjanji  pada  diriku  sendiri  untuk  menjadi  seorang  muslim  yang  benar-menar  mengikuti  sunnah  rasulnya.  Terbayang  olehku  akhlak  rasulullah  yang  begitu  mulia  hingga  seluruh  umat  manusia  dimuka  bumi  ini  begitu  mengenalnya.
            Dan  menjelang  maghrib  dihari  terakhir  puasa  ramadhan  tahun  ini  aku  kembali  bersilaturahmi  ke  rumah  Pak  Saman.  Kebetulan  hari  itu  istri  beliau  sedang  ada  di  luar  ,  jadi  setelah  aku  memberi  salam  beliau  langsung  menuju  ke  tempat  suaminya  yang  sedang  berdzikir  untuk  memberitahukan  kedatanganku.  Setelah  menunggunya  beberapa  lama  akhirnya  beliau  munculnya  juga  dari  balik  gorden  yang  menutupi  antara  ruang  tamu  dengan  ruang  tengah.
            Tak  lupa  kuucapkan  Assalamu  ‘Alaikum  dan  “sungkem”  padanya  seperti  aku  sungkem  pada  kedua  orang  tuaku  karena  dalam  hatiku  aku  sudah  menganggap  orang  tua  ini  sebangai  orang  tuaku  sendiri.  Dia  membalas  salamku  sambil  tersenyum.  Memang  orang  tua  ini  begitu  berwibawa  diantara  tutur  kata  dan  perilakunya  yang  sholeh.  Sayup-sayup  adzan  maghrib  sudah  terdengar  dikejauhan.  Tanda  kalau  hari  ini  kita  sudah  mencapai  hari  yang  penuh  kemenangan,  hari  yang  penuh  kebahagiaan,  hari  yang  tak  akan  pernah  kita  dapat  rasakan  selain  hari  ini.  Allahu  akbar…allahu  akbar…allahu  akbar…  allahu  akbar  walillah  ilham.

“Ya  Allah  hindarkan  aku  dari  sifat  yang  berlebih-lebihan.  Dan  jadikanlah  aku  orang  yang  senantiasa  menjalankan  petunjuk-petunjukMu.  Amiin.”

::: Aku memang tak berguna :::

Cercaaan adalah sarapan wajib ku. tiada hari tanpa hinaan dan cercaan. yah itulah kehidupanku. banyak orang yang mengatakan bahwa rumah ku adalah surgaku tapi yang ini beda. aku tak beta dengan rumahku sendiri. bisa dibilang, rumahku adalah neraka. meamng menakutkan . bukan rumahny atapi para penghuninya sangat menakutkan. ayahku yang umurnya 50 tahunsaja, lagaknya seperti sok tua apalagi adik-adikku sepertinya jago banget dalam hal menipu atau mencuri. uangku ang ada di laci saja menjadi korban. ketidaktenangan menghantui rumah dan hidupku. sepertinya hidupku benar-benar tidak berguna. aku emamng malas tidak seperti adikku yang jago mengotal-atik motor dan elektronika. sedangkan aku? yah aku hanya diam saja tapi aku berusaha mencari kerja tapi hasilnya nihil. setiap hari ayahku selalu emmarahuiku. aku heran  degnannya, apakah setan sudah merasuk ke jiwanya dan membisiki agar memarahiku terus? bayangin aja, setiap aku membaca buku, sepertinya mata ayah panas dan seolah menjadi pembunuh. apakah embaca itu salah? aku tidak ebrani membantah tapi jika aku melihat ayah, dia lebih sering ongkang-ongkangan di rumah. menurutku lebih baik membaca dari pada ongkang-ongkangan.
ah,mungkin ini takdirku kali ya? selalu ada masalah dan nggak begitu berguna bagi keluarga. bisanya hanya menyusahkan. itu menurut ayah. rasanya ingin  sekali emb\mbahagiakan kedua orang tua dan keluarga tetapi emngapa mereka tidak mendukungku? ekonomi keluarga semakin melemah. ayah semakin malas bekerja. mentang-emntang ibu memiliki warung, ia lupa kewajibannya sebagai seorang ayah yang menafkahi keluarga. aku heran degnan ayah, kenapa ia selalu meamndangku negatif? kenapa? apakah aku sudah tercoreng di mata ayah? ataukah aku tidak begitu berguna?
menjadi sukse adalah impian tapi keliatannya itu jauh dan jauh sekali. aku iri degnan teman-teman yang kuliah dan merasakan indahnya masa-masa remaja mereka. keliatannya aku ahnya duduk disini saja. yah menajdi orang yang tidak emmiliki kaki memang merepotkan orang lain. mungkin itu tidak berguna tapi kenapa Allah memberiku takdir semacam ini? seopertinya tidak ada artinya lagi untuk hidup. mau menikah, ya siapa yang mau denganku, mau bekerja, siapa sih ayng yakin dengan kemampuan orang yang berkaki satusemacam ini. ku duduk di teras sambil melihat airu hujan yang turun ke bumi. jatuh dan tidak berguna , mungkin seperti aku tapi aku tiba-tiba tersentak. bahwa air hujan tidak terbuang sia-sia . Allah menciptakan aku nggak asal-asalan. air hujan saja bisa memberikan manfaat bagi makhluk yang lain. kenapa aku tidak?

::: GADIS BERKERUDUNG MERAH JAMBU :::

“Ceweeekkk…,” begitulah kalau Glenn  sudah gabung sama teman- temannya, Glenn bakal sering menggoda cewek- cewek yang lewat di depan komplek rumahnya.kadang mama Glenn, marah melihat anak lajangnya itu, “habis kuliah bukannya cari kerja, ehh ini malah goda- godain cewek- cewek yang jalan di depan komplek, dasar…”Ujar mama Glenn pada anak tunggalnya itu, “Mau jadi apa kamu nak, kalo setiap hari kerjaannya Cuma goda- godain cewek- cewek?”Tanya mama sama Glenn. Glenn hanya tersenyum simpul.
Saat Glenn sedang asyik merokok dan nongkrong sama teman- teman se geng nya, tiba- tiba lewat seorang gadis berkerudung merah jambu, “Glenn, cewek tuh…”ujar Niko salah satu teman se geng nya Glenn, “Ah… gue lagi malas.”Ujar Glenn.”Tumben lo, lo masih normal kan?”ujar Niko, “Ya iya lah…lo pikir gue si Ryan yang dari jombang itu apa?”ujar Glenn,teman- teman geng Glenn tertawa terbahak- bahak,Glenn pun menuruti saran teman- temannya itu, “Cewek manis mau kemana?jawab dong pertanyaan aa’”. tiba- tiba,”Byuurrrr”mereka di siram gadis berkerudung itu,Mereka pun lari terbirit- birit.
“Glenn, kamu kenapa?gak ada angin, gak ada hujan koq malah baju kamu basah?” Tanya Mama.”Gak ada apa- apa ma.”ujar Glenn.”Gak ada apa- apa gimana?kamu main apa sama teman- teman geng kamu?kalian ini kayak anak kecil saja.”Glenn langsung masuk ke kamar nya.
Hari ini, saat Glenn sedang santai- santai sambil memainkan gitar kesayangannya, tiba- tiba Mama menghampirinya.”Glenn….kamu ngapain sich?tanya Mama.”Mama gak lihat nich, Glenn main gitar.”Ujar Gleen.”Iya mama tahu, kamu temenin Mama ke supermarket yuk.”ujar Mama. “Hah…..gak salah denger nih Ma. Nemenin Mama ke supermarket?Mama pergi sendiri aja dech, ntar Glenn ada janji ma teman- teman Glenn.”ujar Glenn.”Teman- teman?aduh Glenn,,, semenjak kamu berteman sama mereka, kamu jadi pemalas ya, kamu tahu gak kalau kita itu keluarga yang bisa di bilang keluarga baik- baik, eh kamu malah bergaul sama mereka, kamu ini kan….”bla bla bla…”Glenn udah gak mendengar lagi mama ngomong apa, “Yuk Ma, Glenn antar.”ujar Glenn, Mama Glenn tersenyum puas.
Sampai juga Ibu dan Anak ini disupermarket, “Glenn, kamu ke supermarket nya ya, Mama mau lihat- lihat diskon itu dulu.”ujar Mama sambil menunjuk prmo sale pakaian- pakaian khusus wanita.Gleen pun langsung menuju supermarket, saat Glenn mengambil keranjang tiba- tiba tangannya bersentuhan dengan tangan seorang cewek, “Maaf mbak…”ujar glenn.Glenn terkejut melihat gadis itu, “Kamu?”ujar Glenn dan gadis itu bersamaaan.”Ngapain kamu di sini?”Tanya Glenn.”Emang nya mau ngapain lagi hah?”kalo ke supermarket itu mau belanja, bukan mau berobat kan?”Ujar gadis itu.Glenn mengangguk, “Ya udah gak usah Tanya.”ujar gadis itu sambil berlalu meninggalkan Glenn ynag masih kebingungan.Tanpa Glenn sadari rupanya Mama sudah ada di belakang Glenn,”Glenn, mana belanjaanya?”Tanya Mama. “Nih ma..”ujar Glenn sambil memberikan keranjang yang masih kosong, “Glenn ini masih kosong…”ujar Mama.
Glenn itu sebenarnya cowok yang baik, tapi karena pergaulan, jadi penampilah Glenn agak urakan, Glenn juga sebenarnya adalah anak kesayangan orang tua nya, Glenn itu sebenarnya anak yang penurut, tapi semenjak bergaul sama teman- temannya, Sikap Glenn pun berubah di luar, tapi kalau sudah di rumah Sikap Glenn seperti sikap- sikap anak yang baik sama ortunya.”Glenn dari mana lo?”Tanya Niko.”Biasa……..”uajr Glenn.”Lo gak ngantar nyokap lo belanja lagi kan?cemen lo……”Ujar Niko.”Enggak koq, gue ada urusan bentar, jadi ya gue mesti pergi, kenapa lo kangen ya ma gue?”Ujar Glenn. “Idih… mulai kumatnya, ingat Glenn lo tuh preman di komplek kita, masa’ preman sifatnya kayak Lo sich?”ujar Niko.Glenn hanya tersenyum, sambil mengeluarkan rokok nya.
Glenn pun berjalan- jalan di komplek rumahnya. Tiba- tiba sebuah motor melintas, Glenn melihat gadis yang berkerudung merah jambu itu di bonceng seorang pria, “Ahhh….beruntung banget tuch cowok, bisa bonceng gadis berkerudung itu, tapi….”Ujar Glenn dalam hati, Glenn melihat gadis itu di cium pemuda yang memboncengnya.”Dasar cewek… luar nya aja alim, pake acara ciuman segala lagi.”batin Glenn, Glenn gak menyadari kalo dia cemburu.Glenn pun mengikuti cewek itu, dia menuju ke masjid dekat rumah Glenn,”Assalamu’alaikum anak- anak……….”Ujar gadis berkerudung itu, “Wa’alaikumsalam, Bu Nadia……jawab anak- anak serentak.””oh… namanya Nadia.”batin Glenn.
Sudah beberapa hari ini, Glenn selalu pergi ke masjid, teman- teman se geng Glenn pun heran melihat perubahan sikap Glenn, “Glenn, lo udah tobat ya?sekarang tempat nongkrong lu masjid.”Ujar Niko, Glenn hanya tersenyum simpul, “gue ada misi” ujar Glenn, “Misi apaan? Lo mau main detektif- detektifan  ya?aduh Glenn lo bukan anak- anak lagi, tau gak sich?”Ujar Niko, “Biarin….”ujar Glenn sambil berlari.”Sebelum kita pulang ada yang mau di Tanya lagi anak- anak?”Tanya Nadia pada murid- muridnya, “gak ada bu………”teriak murid- murid, “Baik kalo gitu kita bisa pulang ke rumah masing- masing, besok kalian datang lagi ya, kita belajar sama- sama lagi, Assalamu’alaikum…”Ujar Nadia, “waalaikum salam……….”teriak murid- murid sambil berjalan pulang ke rumah masing- masing.
“Nadia………..”panggil Glenn, “Kamu?mau ngapain lagi kamu?”Tanya Nadia,”Enggak koq.Cuma negur aja”ujar Glenn.”gak ada kerjaan.’’ Ujar Nadia sambil berlalu, “Nad… Nadia… bu Nadia…”panggil Glenn, “Apa lagi?”Tanya Nadia, “Ehmm…. Saya boleh ikut gabung belajar ngaji sama anak- anak yang lain gak?’tanya Glenn.”Kamu jangan main- main ya?Mesjid itu bukan untuk orang- orang seperti kamu, tahu?”ujar Nadia. “Loh.. kamu seorang guru ngaji koq ngomong seperti itu sich?bukannya Allah itu selalu memberikan kesempatan untuk hambanya bertobat ya?koq malah kamu yang melarang?”Tanya Glenn.”Ya sudah, jangan khotbah di depan saya, kalau kamu mau datang, saya ada di masjid dari hari senin sampai jum’at dari jam 10 pagi sampai Ba’ da Ashar.”Ujar Nadia.Glenn hanya mengangguk dan berlalu meninggalkan Nadia.
“Dari mana aja lo?”Tanya Niko, “Gue, dari mesjid.” Ujar Glenn. “Hah….. Gak salah denger gue?Preman insaf lo?”Tanya Niko, “Terserah apa kata lo dech, yang pasti niat gue untuk ngedekatin Nadia, bisa di mulai besok.”Ujar Glenn. “Nadia?siapa tuch?incaran lo lagi ya?cewek mana?body nya gimana?seksi gak?”Tanya Niko, “Ahhh…. Banyak Tanya lo, ntar lo juga tahu siapa Nadia.”Ujar Glenn sambil berlalu, “Lo mau kemana?”Tanya Niko, “Pulang…”ujar Glenn, Niko hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.”Glenn?dari mana kamu?jangan bilang kamu nongkrong gak jelas lagi sama teman- teman kamu itu.”tanya Mama, “Gak koq ma, Glenn dari mesjid.”Ujar Glenn sambil masuk ke kamar nya, “Mama gak salah dengar Glenn?Kamu gak sakit kan nak ?”Tanya Mama sambil memegang kening anak semata wayangnya itu,”Apa- apaan sich ma?mulai besok Glenn mau ikut pengajian di mesjid. “ujar Glenn,Mama Glenn langsung pingsan mendengar kata- kata anak kesayangannya itu.
Glenn benar- benar pergi ke masjid hari ini, “Assalamu’alaikum…”ujar Nadia, “Waalaikumsalam.”Ujar Glenn. “Loh… kamu sendirian di sini, anak- anak belom datang?”Tanya Nadia, “Mana gue tahu, Gue kan anak baru di pengajian ini, gimana sich lo? “ujar Glenn, Nadia hanya tersenyum, “Jadi kamu beneran mau ngaji?”Tanya Nadia, ‘Iya.”ujar Glenn. “Ya udah kamu ambil Al- Qur’annya ya, kita ngaji sama- sama.”ujar Nadia.”Alqur’an?gue gak bawa.”ujar Glenn.”Ya udah kamu ambil di rak itu aja.” Ujar Nadia, Glenn pun mengambil Al- Qur’an itu, dan langsung duduk di hadapan Nadia, “Ya udah baca, kamu ngajinya sudah sampai juz berapa?”Tanya Nadia, “Gue,,,, Gue…”ujar Glenn terbata- bata.”Kenapa?”Tanya Nadia, “Gue belom bisa baca Al- qur’an.”ujar Glenn.”Apa?yang bener kamu?masa udah setua ini kamu belum bisa baca Al- qur’an?”Tanya Nadia, “Elo mau ngajarin gue gak?”ujar Glenn gusar, akhirnya Nadia mengangguk,”Ya sudah kita baca sama- sama,kamu baca Iqra’ dulu, Bismillahirrahmanirrahim…”saat Glenn sedang baca Iqra’ tiba- tiba anak- anak murid Nadia datang, “Assalmu’alaikum Bu Nadia…”ujar anak- anak itu, “Waalaikumsalam….ayo masuk anak- anak, kalian punya teman baru sekarang, namanya Kak Glenn.”ujar Nadia, semua muri- murid Nadia pun menyalami Glenn “si murid baru” .
Glenn benar- benar menikmati aktivitasnya sebagai murid ngaji nya Nadia, semakin lama Glenn semakin mengenal Nadia, ternyata Nadia itu gadis yang baik, sopan, dan yang paling penting Nadia adalah gadis berkerudung, semakin lama, Glenn semakin suka dengan Nadia.”Ma,Glenn lagi jatuh cinta nich.”ujar Glenn pada Mama. “Jatuh cinta sama siapa?”Tanya Mama, “Sama Gadis berkerudung ma, namanya Nadia, dia guru untuk anak- anak yang mengaji di mesjid.”ujar Glenn. “oohh…pantas Mama sering melihat kamu pergi ke masjid, untuk ketemu dia ya?”Tanya Mama, “Iya Ma, tapi bukan itu aja Ma, Glenn juga ikut pengajian sama Nadia, “ujar Glenn.”Bagus lah… Mama senang, kalo si Nadia itu bisa memberikan kamu perubahan yang lebih baik. “ujar Mama.”Jadi Mama setuju, kalau Glenn sama Nadia?”Tanya Glenn, Mama mengangguk, “Thanks ya ma…”ujar Glenn sambil mencium pipi Mama.
“Assalamu’alaikum… “Glenn datang ke masjid menemui Nadia, “Wa’alaikumsalam, masuk Glenn, masuk Glenn.”Ujar Nadia, “Kamu mau ngapain?kan pengajiannya nanti. “ujar Nadia. “Emang kalau bukan pengajian aku gak boleh datang kemari ya?”Tanya Glenn, “Aku? Tumben?biasanya “gue”?”Tanya Nadia,Glenn hanya tersenyum.”Boleh koq, aku malah senang sekarang tempat tongkrongan kamu mesjid, aku senang.”ujar Nadia.”Syukur dech kalo kamu senang, aku ngelakuin ini semua untuk kamu.”ujar Glenn. “maksud kamu?”Tanya Nadia, “Gak koq.anggap aja kamu gak dengar.”ujar Glenn.”Kamu gak boleh gitu dong Glenn, kita beribadah itu harus ikhlas karena Allah, bukan karena aku, ngerti kamu?”Tanya Nadia, “Iya.. iya… gitu aja marah, jangan marah dong..senyum aja biar ibadah terus dapat pahala dech..”ujar Glenn, Nadia pun tersenyum, “Nah.. gitu dong.”Ujar Glenn.Tiba- tiba hp Nadia bordering, “Halo, Assalamu’alaikum…”ujar Nadia, wajah Nadia langsung berubah. “Ada apa Nadia?”Tanya Glenn. “Maaf Glenn, aku harus ke rumah sakit sekarang, aku boleh minta tolong gak?”Tanya Nadia.”Kamu mau minta tolong apa? “Tanya Glenn. “Tolong selama aku pergi, kamu yang ngajarin anak- anak ya?”Ujar Nadia.”Ngajarin anak- anak?kamu kan tahu aku belom bisa baca Al- Qur’an, aku kan baru belajar Iqra’?”Tanya Glenn. “Please… kamu bisa cerita tentang perjuangan para Nabi kan?”Tanya Nadia. “Perjuangan para Nabi?aku gak tahu, jangankan perjuangan para nabi, pelajaran sejarah bangsa Indonesia aja, nilai ku pas-pasan.”Ujar Glenn. “Please… tolong bantu aku, aku harus buru- buru, nanti kalau anak- anak sudah datang kamu langsung ngajarin mereka ya, aku harus pulang dulu, Assalamualaikum..”Ujar Nadia sambil berlalu. “Nadia… Nadia…”panggil Glenn, sayang Nadia berlari meninggalkan Glenn sendirian.
Sudah beberapa hari ini, Nadia gak datang ke masjid, mau- tidak mau Glenn lah yang menggantikan Nadia sebagai guru, berhubung Glenn baru belajar Iqra, jadinya Glenn gak bisa mengajarkan anak- anak baca Al-qur’an, Glenn hanya membacakan buku cerita tentang perjuangan para nabi, dan setiap anak- anak bertanya, Glenn hanya bisa bilang ke murid- murid itu, “Kalian baca saja ya, kakak juga sama belajar seperti kalian , kalo kalian masih gak ngerti, kalian bisa Tanya ke orang tua kalian masing- masing.”ujar Glenn.”Huuuuuuu….” murid- murid itu menyoraki Glenn.
Hari ini Glenn jalan- jalan ke mall, disana Gleen melihat kerudung merah jambu, “Pasti bagus buat Nadia, aku beli ahh..nanti kalau Nadia sudah kembali aku berikan kerudung itu, pasti dia tambah manis dengan kerudung merah jambu ini.”batin Gleen, Glenn pun membeli kerudung itu.
Glenn hanya bisa membolak- balikkan badannya, Glenn benar- benar gak bisa tidur beberapa hari ini, “Cowok yang selalu ngantar Nadia itu siapa ya?apa pacar nya?ahhh.. gak mungkin. Terus kenapa Nadia gak masuk- masuk untuk ngajar anak- anak ya?”batin Glenn, Glenn pun mencoba menelepon ke HP Nadia, tapi gak ada jawaban, “Aaargh…kamu dimana sich Nad?”Tanya Glenn dalam hati.
Hari ini, Glenn kembali ke masjid untuk mengajar anak- anak, tiba- tiba Glenn melihat gadis berkerudung merah jambu itu, “Nadia……..”panggil Glenn.”Nad, kamu kemana aja?kenapa gak ada kabar?anak- anak pada nyariin tau?”Tanya Glenn, Nadia hanya tersenyum simpul. “Koq kamu seyum sich bukannya jawab pertanyaan aku.”ujar Glenn.”Makasih ya Glenn, kamu udah bantuin aku untuk ngajarin anak- anak ini, kata mereka kamu sering cerita tentang perjuangan Nabi ya?”Tanya Nadia, Glenn hanya mengangguk, “Nad, kamu belum menjawab pertanyaan aku, kamu kemana aja?”Tanya Glenn, Tapi Nadia tidak menjawab pertanyaan Glenn, “Nad, ini untuk kamu.”Ujar Glenn sambil menyerahkan bungkusan ke Nadia, “Mudah- mudahan kamu suka. “ujar Glenn lagi. Nadia pun menerima bungkusan itu, setelah di buka ternyata sebuah kerudung warna merah jambu, “Terimakasih Glenn, kamu koq tahu warna kesukaanku?”Tanya Nadia, “Rahasia..”Ujar Glenn.”kamu koq belom jawab pertanyaan ku sich?Kamu kemana aja?” Tanya Glenn,”Maaf selama ini aku udah banyak merepotkan kamu, Glenn,”Ujar Nadia, “Gak koq, aku gak merasa di repotkan, tolong Nad kamu jawab pertanyaan aku kenapa kamu gak ada kabar kemarin?”Tanya Glenn. “Aku terpaksa meriject semua panggilan karena aku sedang di rumah sakit.”Ujar Nadia. “Rumah sakit?siapa yang sakit?kamu yang sakit?kenapa gak kabarin aku?”Tanya Glenn. “Bukan aku yang sakit,”Ujar Nadia, “terus siapa?”Tanya Glenn, “Suami ku, dia kecelakaan lalu lintas,aku benar- benar kalut, makanya aku mematikan HP ku.”Ujar Nadia.”Suami?”Tanya Glenn, dia terkejut mendengar pernyataan Nadia. “Iya, aku menikah setahun yang lalu, Kamu ingat kan waktu aku menyiram kamu, waktu kamu godain aku?saat itu aku baru menikah.”Ujar Nadia, “Jadi yang membonceng mu itu suami mu?”Tanya Glenn, “Iya, kenapa?kamu melihat aku ya?kenapa gak menyapa aku?”Tanya Nadia.Glenn pun jatuh pingsan, “Glenn.. Glenn, kamu kenapa?” teriak Nadia.