Kamis, 04 November 2010

::: Aku memang tak berguna :::

Cercaaan adalah sarapan wajib ku. tiada hari tanpa hinaan dan cercaan. yah itulah kehidupanku. banyak orang yang mengatakan bahwa rumah ku adalah surgaku tapi yang ini beda. aku tak beta dengan rumahku sendiri. bisa dibilang, rumahku adalah neraka. meamng menakutkan . bukan rumahny atapi para penghuninya sangat menakutkan. ayahku yang umurnya 50 tahunsaja, lagaknya seperti sok tua apalagi adik-adikku sepertinya jago banget dalam hal menipu atau mencuri. uangku ang ada di laci saja menjadi korban. ketidaktenangan menghantui rumah dan hidupku. sepertinya hidupku benar-benar tidak berguna. aku emamng malas tidak seperti adikku yang jago mengotal-atik motor dan elektronika. sedangkan aku? yah aku hanya diam saja tapi aku berusaha mencari kerja tapi hasilnya nihil. setiap hari ayahku selalu emmarahuiku. aku heran  degnannya, apakah setan sudah merasuk ke jiwanya dan membisiki agar memarahiku terus? bayangin aja, setiap aku membaca buku, sepertinya mata ayah panas dan seolah menjadi pembunuh. apakah embaca itu salah? aku tidak ebrani membantah tapi jika aku melihat ayah, dia lebih sering ongkang-ongkangan di rumah. menurutku lebih baik membaca dari pada ongkang-ongkangan.
ah,mungkin ini takdirku kali ya? selalu ada masalah dan nggak begitu berguna bagi keluarga. bisanya hanya menyusahkan. itu menurut ayah. rasanya ingin  sekali emb\mbahagiakan kedua orang tua dan keluarga tetapi emngapa mereka tidak mendukungku? ekonomi keluarga semakin melemah. ayah semakin malas bekerja. mentang-emntang ibu memiliki warung, ia lupa kewajibannya sebagai seorang ayah yang menafkahi keluarga. aku heran degnan ayah, kenapa ia selalu meamndangku negatif? kenapa? apakah aku sudah tercoreng di mata ayah? ataukah aku tidak begitu berguna?
menjadi sukse adalah impian tapi keliatannya itu jauh dan jauh sekali. aku iri degnan teman-teman yang kuliah dan merasakan indahnya masa-masa remaja mereka. keliatannya aku ahnya duduk disini saja. yah menajdi orang yang tidak emmiliki kaki memang merepotkan orang lain. mungkin itu tidak berguna tapi kenapa Allah memberiku takdir semacam ini? seopertinya tidak ada artinya lagi untuk hidup. mau menikah, ya siapa yang mau denganku, mau bekerja, siapa sih ayng yakin dengan kemampuan orang yang berkaki satusemacam ini. ku duduk di teras sambil melihat airu hujan yang turun ke bumi. jatuh dan tidak berguna , mungkin seperti aku tapi aku tiba-tiba tersentak. bahwa air hujan tidak terbuang sia-sia . Allah menciptakan aku nggak asal-asalan. air hujan saja bisa memberikan manfaat bagi makhluk yang lain. kenapa aku tidak?

Tidak ada komentar: