sarapanpun sudah di atas meja kerjaku dengan sebungkus es teh manis yang belum ku sentuh sedikitpun, di tengah riuhnya aktifitas ibu ibu yang silih berganti melintas, ada segelintir lelaki yang dengan antusiasnya dengan semangatnya yang menurutku luar biasa. tanpa risih ataupun jijik mengais dan berusaha untuk tetap mengulas senyum di wajah sendunya. subhanallah.. setelah tidak sengaja aku memperhatikan lelaki itu perasaan ingin sekali mendekatinya, tapi aku rasa itu tidak mungkin. ya, lelaki separuh baya itu adalah tukang sampah yang setiap2 minggu sekali datang untuk membersihkan di setiap tong sampah yang ada di pinggiran jalan. do'a yang terselip di sebentuk qalbi ini pun tertuju untuk lelaki gagah itu.
perasaan malu pada diri sendiripun sempat terlintas di benak ini, malu dengan semangatku yang kadang rapuh, malu dengan kata kata " akh, males capek " yang sering kali aku ucapkan jika ingin mengerjakan sesuatu, malu dengan tenaga yang di berikanNya kepadaku. yang kadang kala aku sia siakan hanya dengan berdiam diri lebih memilih bermalas malasan di kamar. malu dengan umurku yang masih semuda ini sedangkan lelaki itu sudah renta. Subhanallah... betapa tidak bersyukurnya aku ini. ¬_¬
lelaki... yakinlah akan kuasaNya,
lelaki... yakinlah akan kasih sayangNya,
lelaki... yakinlah semua peluhmu akan terbayar indah dan sangat indah jika engkau masih bisa menikmati sekecil apapun rizki dan perjuanganmu di dunia ini.
lelaki... mungkin saja engkau di dunia ini selalu berteman dengan belatung, sisa makanan busuk, yang bau nya membuat semua orang menjauhimu. namun Insya Allah Dia akan menggantikannya dengan wangi bau kasturi yang membuat semua orang mendekat di syurga sana ( percaya akan janjiNya akan menggantikan dengan kenikmatan untuk orang orang yang sabar )
lelaki... senyum sendumu itu menebarkan arti kesabaran untuk setiap orang yang memandangmu, termasuk
( aku ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar