Sabtu, 02 April 2011

::: Temukan aku di surga :::

perempuan itu terdiam, sembari memaknai dari setiap kata di atas kertas warna jingga itu. hatinya seakan beku, tubuhnya gemetar, nafasnya seakan terhenti sejenak. sesak... hingga rasa sesaknya itu tak dapat terbendung lagi. ia hela nafasnya secara berlahan. air mata yang tadinya tak ingin ia tumpahkan. namun... hati dan perasaan itu tak bisa lagi bersahabat dengannya. air matanya tumpah memgoreskan noda di atas tinta hitam pekat itu.
perempuan itu tak pernah menitikan air matanya selain saat dia dalam keadaan menghadapNya, dalam keadaan kekhusuannya bermunajat kepada tuhannya Allah SWT. namun kali ini... entah apa yang membuatnya seperti itu. sesekali ia mengulang kata-kata yang membuat hatinya menangis.


" Assalamu Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh,

afwan ukhti...
mungkin ukhti tidak menginginkan selembar surat ini sampai ke tangan ukhti, dan sesungguhnya ana menulis kata per kata ini dengan sedikit berat hati. dan dengan lelehan air mata. entah ini air mata bertanda apa ana sungguh tidak mengetahuinya. yang ana rasakan saat ini hanyalah rasa keinginan yang begitu kuat untuk menyampaikannya lewat kertas ini. dan ana yakin ini semua terjadi atas kehendakNya. datangnya sebuah perasaan ini juga ana yakini atas takdirNya. takdir dari sang pencipta, pemberi rasa yang sangat indah ini.yang baru pertama kalinya ana rasakan. ukhti... ana yakin ukhti pasti mengerti tentang semua yang sudah ana jabarkan. ukhti yakin akan jodoh bukan ?? dan jodoh itu melainkan adalah salah satu takdirnya yang sudah di tetapkan dan sudah pasti terjadi. ukhti... sungguh tanpa mengurangi rasa hormat ana kepada perempuan. jika ana di perbolehkan ana ingin meminang ukhti sebagai calon sekaligus ibu dari anak-anak ana kelak, menjadi ibu yang selalu mendidik anak-anaknya dengan sabar dan penuh kasih. tapi mungkin keinginan ana itu tidak dapat di wujudkan dalam waktu dekat ini. sebab ana mempunyai tugas yang lebih penting dari semua itu. tugas yang harus ana selesaikan sebelum ana mencapai kesempurnaan agama itu. dua hari lagi ana akan dikirim oleh pak kyai untuk menjadi salah satu pembimbing masyarakat di desa terpencil di daerah sumatera. inysa Allah kurang lebih ana berada disana selama 2 tahun. jika ukhti berkenan... izinkan ana menjaga anugerah dari hati yang sedang ana rasakan saat ini.dan ukhti bisa menjaga jiwa raga ukhti dengan menunggu ana sampai pada waktu itu tiba. namun... jika nantinya Allah SWT berkehendak lain, mengambil salah satu dari kita atau sekiranya kita tidaklah berjodoh maka temukan ana di surga. kerena sesungguhnya semua terjadi atas rahasiaNya, tak pernah ada yang mengetahuinya. semoga kelak kita di pertemukan di taman syurga yang abadi.


Syukron ukhti... semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT. ameen ameen ya robbal alamin.. 


Wassalamualaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh, "


dengan cucuran air mata perempuan itu hanya bisa terdiam membaca selembar surat yang sudah berkali-kali ia baca itu. namun... seperti ada perasaan yang lain. beberapa kali ia meresapi dan memaknai dari setiap perkatanya seperti mengandung hikmah ketulusan, keihkasan untuk menerima takdirNya kelak. menerima dengan ikhlas apa yang nantinya di rencanakan oleh Allah SWT. Subhanallah... hatinya bergumam. " sungguh mulia hati seorang ikhwan itu.. " dengan perasaan haru ia menggenggam erat-erat kertas berwarna jingga itu. dengan kepala tertunduk perempuan itu berbisik di hatinya " semoga kelak kita di pertemukan di surgaNya "


Created by : K. AWALIYAH "OWMY"

Tidak ada komentar: