Senin, 18 April 2011

::: Mengapa ada penyesalan ?? :::

kadang kita sebagai manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dari segala keterbatasan hanya mengandalkan sebuah insting atau logika. tapi pernahkah kita sedikit mengulas tentang bagaimana, seperti apa dan mengapa sebab akibat itu bisa kita rasakan dari sebuah qalbi yang kita miliki ini.
semua itu tentunya ada yang mengaturnya bukan ?? tentu saja, yang mengatur jalannya qalbi (hati) ini adalah Dia (sang pembolak balikan hati).
lalu mengapa sering kali kita semudah itu mengatakan kata "sesal" di kemudian hari, ssetelah apa yang pernah kita lakukan atau perbuat. bahkan ada juga yang dengn gampangnya melakukan suatu kesalahan yang memang itu sudah di ketahui tentang ketidak baikannya namun masih tetap di lakukan. ( ya.. itulah manusia ).
pernah ada suatu kejadian dimana ini memang nyata realita dari cerita seorang sahabat saya, kira-kira 5 bulan yang lalu. dia curhat mengenai dirinya yang di tinggal oleh kekasihnya, yang saat itu dia di tinggal begitu saja oleh lelaki yang dianggapnya paling baik itu. dan saya sebagai sesama seorang perempuan tentunya merasa iba donk mendengar sahabat yang di sakiti oleh laki-laki sampai sedemikian terpukulnya di tinggal oleh lelaki tersebut. dan tidak di sangka kemarin malam si gadis itupun bercerita tentang si lelaki itu. namun.. cerita kali ini bukan cerita si gadis yang dengan lelehan air matanya, serta kata yang terbata-bata karena sangkin sakitnya menahan perasaannya itu. kali ini dia menceritakannya dengan wajah yang santai dan sekilas saya membaca ada celah kepuasan tersendiri baginya. namun entah apa itu benar atau salah ( mii.. ga boleh  su'udzon ). tema yang dia ceritakan kali ini adalah ketika sii lelaki itukini sering menghubunginya dan seakan-akan dia menyesali semua yang telah dia perbuat kepada si gadis itu. sayapun agak sedikit kaget juga mendengar cerita dari sahabatku itu. setelah beberapa saat mendengar curhatan si gadis itu. saya sedikit mempunyai pertanyaan " kok bisa yah ada kata penyesalan ?? sedangkan dulu si lelaki itu yang seakan-akan enggan banhkan mungkin sudah tidak menginginkan sii gadis itu hadir walau sekilas di tatapannya itu. " sekarang semuanya malah terbalik. sedikit saya menyimpulkan semua terjadi karena Dia ( sang pembolak balikan hati ). hhhmm... manusia tak ada batas untuk membatasi bagaimana dia bisa merasa. bahkan itu hadir dari qalbi (hati) nya sendiri. sungguh Agung kebesaranNya. hingga dari segumpal darah yang terkandung menjadi sebuah perasaan untuk mengisi akal manusia pun di atur olehNya. Subhanallah... maha suci Allah tak tergambar kebesaranNya. lalu yang menjadi pertanyaan mengapa harus ada kata penyesalan kita sebagai hambanya ?? toh semua itu sudah kita ketahui bahwa semuanya sudah di atur olehNya. jika semuanya kita atur di atas nama "keikhlasan" maka insya Allah semua kata penyesalan itu berubah jadi kata "perbaikan diri". tentu beda donk dari kedua arti tersebut. kalau hanya kata "penyesalan" itu bisa jadi hanya sebuah ungkapan sesal yang tanpa di dasari tindakan untuk merubahnya lebih baik lagi. sedangkan kalau kata "perbaikan diri" tentu saja mengandung kata penyesalan yang di dasari dengan tindakan yang lebih postif untuk merubah segalanya. betul tidak ?? hehehe.. so, kita sebagai manusia biasa seharusnya tidaklah terucap kata sesal yang hanya sebatas sesal. memperbaiki diri tidak harus mengucap sesal kan ??


Writing : "Owmy Syariffudin"

Tidak ada komentar: